Protes di Bangkok Tewaskan 18 Orang
Rusuh di Thailand
BANGKOK - Protes kelompok anti-pemerintahan Thailand di Bangkok, berakhir dengan jatuhnya korban jiwa. Hingga hari ini 18 orang termasuk empat prajurit Thailand, dilaporkan tewas akibat bentrok yang terjadi antara kelompok pendemo dan pihak keamanan.
Kepastian jumlah 18 orang tewas ini didapat berdasarkan informasi dari Erawan Medical Center yang menangani sebagian besar para pendemo usai bentrok. Sekira 800 orang lainnya juga turut terluka dalam kerusuhan yang dianggap terburuk dalam kurun waktu 18 tahun terakhir itu.
Bentrokan antara kelompok yang dikenal dengan sebutan 'kaus merah' ini dilaporkan sudah mereda, usai pihak keamanan memutuskan menarik mundur pasukannya pada Sabtu 10 Maret tengah malam waktu setempat. Pemerintah juga mendesak kelompok 'kaus merah' menghentikan aksi protes mereka.
Sementara situasi Bangkok hingga hari ini dikabarkan relatif tenang. Media setempat sebagian besar mengecam aksi anarkis yang mencoreng citra kota berpopulasi 15 juta jiwa tersebut. Media menyebut kerusuhan tersebut sebagai sejarah kelam dari Negeri Gajah Putih itu. Demikian diberitakan Reuters, Minggu (11/4/2010).
Sebelumnya tentara Thailand terpaksa menembakan gas air mata dan peluru karet ke arah ribuan 'kaus merah' yang menuntut Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva turun dari jabatannya. Pemerintah terpaksa mengambil tindakan represif karena massa yang juga pendukung dari mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva tersebut, menolak menyudahi aksi protes yang sudah berlangsung selama hampir satu bulan.
Atas bentrokan ini, Amerika Serikat (AS) mendesak kelompok anti-pemerintahan dan pihak keamanan Thailand untuk menahan diri. Melalui juru bicara Gedung Putih Mike Hammer, AS mendesak 'kaus merah' dan pemerintah Thailand untuk melakukan negosiasi dan menghindari segala bentuk kekerasan yang dapat merugikan rakyat Thailand sendiri.
Bentrokan yang dimulai pada hari Sabtu itu, juga menewaskan seorang kameramen kantor berita Inggris Reuters asal Jepang, Hiro Muramoto. PM Abhisit langsung menyatakan keprihatinannya saat mendengar kabar tewasnya jurnalis berusia 43 tahun tersebut. Abhisit mengaku jika pihaknya hanya mengizinkan penggunaan peluru organik, sebagai tembakan peringatan.
HASIL ANALISIS :
Aksi pemberontakan yang dilakukan oleh kaus merah adalah aksi pemberontakan untuk perdana menteri Thailand , sebaiknya pemerintah Thailand mengadakan pertemuan dengan salah seorang dari pasukan kaus merah karena apabila dibiarkan terus menerus tindakan yang dilakukan oleh kaus merah akan semakin anarkis.. segala infrastruktur dan kegiatan perekonomian Thailand akan terkena imbasnya. Jangan saling memenangkan ego masing-masing.pemerintah Thailand harus turun tangan dalam menangani masalah ini dan bisa secepatnya
Minggu, 16 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar