Penting untuk Karier, Kok, Disepelekan...
Jangan cepat bersikap menyepelekan, yang bukan tidak mungkin bisa membuat karier Anda ’jalan di tempat’. Jika ingin laju karier melesat cepat, kenali nilai atau sikap yang sebaiknya tidak disepelekan di dunia kerja!
1 Segan mengasah jiwa kepemimpinan
Budaya paternalis, membuat banyak wanita segan menargetkan diri sebagai pemimpin. Padahal, tampuk pimpinan bukan semata didominasi pria.
Saran
• Targetkan karakter kepemimpinan yang ingin dilatih, sehingga dapat membuat action plan realistis.
• Jangan sia-siakan kesempatan mengikuti workshop latihan dasar kepemimpinan.
• Dalami buku tentang kepemimpinan dasar sebagai bahan referensi.
2 Bekerja ‘separuh hati’
Berbeda dari pria, yang bekerja dengan alasan aktualisasi diri, orientasi berprestasi, dan pencapaian target, sebagian wanita menganggap pekerjaan sebagai ‘selingan’ mengisi waktu. Akibatnya, banyak wanita enggan ‘ngotot’, dan cepat menyerah bila menemui masalah di tempat kerja.
Saran:
Temukan motivasi yang tumbuh dari dalam diri (intrinsik), di luar motivasi ekstrinsik (mengisi waktu luang atau mendapatkan tambahan penghasilan). Mengenali dan mengingat kembali motivasi intrinsik akan mendorong Anda menampilkan totalitas utuh dalam bekerja.
3 Tidak menguasai bahasa asing
Sebenarnya, ‘program’ otak wanita lebih mudah menyerap pelajaran bahasa dibandingkan pria. Sayangnya, masih banyak juga wanita yang kurang menyadari kekuatan dan peluang yang dapat diraih bila menguasai bahasa asing.
Saran
• Bangun motivasi diri dengan memahami dengan jelas alasan harus menguasai bahasa asing.
• Buatlah target belajar efektif dan simpel.
• Mulailah membaca majalah asing. Jika kesulitan memahami artikel itu, jangan buru-buru berhenti.
• Ikuti kursus bahasa asing, terutama yang menyediakan pengajar native speaker.
4 Enggan membuat evaluasi pekerjaan
Malas membuat rekapitulasi pekerjaan, karena sering dianggap sebagai pekerjaan ekstra. Padahal, atasan akan sangat menghargai jika Anda proaktif dan konsisten melakukan evaluasi pekerjaan secara rutin.
Saran
• Sisihkan waktu secara berkala mendata pekerjaan yang sudah dilakukan.
• Gunakan bantuan komputer dan temukan sistem yang tepat, yang memudahkan membuat rekapitulasi pekerjaan.
• Jadikan info rekapitulasi sebagai sesuatu yang bernilai tambah, bukan pekerjaan administrasi belaka.
5 Malas bersosialisasi
Umumnya, alasan karyawan malas bersosialisasi dengan divisi lain di kantor adalah merasa tidak punya waktu.
Tapi, tidak bisa dibantah, bersosialisasi dengan divisi lain itu penting. Selain sebagai jaringan ‘inteligen’ informasi, rekan di divisi lain akan lebih ringan tangan membantu saat Anda butuh pertolongan.
Saran
• Nikmati bersosialisasi dengan relaks dan fun.
• Mulailah dari cara sederhana, misalnya menyebar e-mail bagus untuk rekan-rekan divisi lain.
• Cobalah berpartisipasi bila ada kesempatan yang memungkinkan bisa bertemu rekan divisi lain.
6 Tidak tertarik teknologi
Wanita memang cenderung tidak tertarik pada dunia teknologi. Padahal, jika Anda juga mendalami beragam program atau fitur yang ada pada perangkat teknologi, tentunya akan mempermudah pekerjaan.
Saran
• Anda perlu segera mengganti mindset bahwa teknologi adalah ‘mainan’ pria.
• Kenali masalah yang terjadi dan cara pemecahannya sebelum memanggil staf IT.
• ‘PR’ utama adalah mengenali dasar-dasar program perangkat teknologi yang mendukung pekerjaan.
7 Tidak membaca surat kabar
Kebanyakan, wanita merasa lebih pas dan cukup puas dengan tabloid gosip, sementara surat kabar atau majalah bisnis dianggap sebagai bacaan pria. Kurangnya Anda meng-update isu-isu terbaru seputar bisnis, menjadikan Anda sulit memasuki ‘wilayah’ posisi kerja lebih tinggi.
Saran
• Mulailah membaca surat kabar dan majalah bisnis atau ikutilah diskusi di komunitas profesional.
• Ajak rekan kerja mendiskusikan topik hangat di surat kabar.
8 idak menguasai public speaking
Public speaking merupakan media paling baik untuk ‘menjual’ diri di dunia kerja. Kepandaian berbicara di depan umum bermanfaat membuat nama dan figur Anda lebih cepat dikenal orang.
Saran
• Perbanyak bacaan dari buku atau majalah tentang topik ini.
• Gunakanlah momen sehari-hari untuk berlatih.
• Jika merasa tak mampu belajar sendiri, ikuti kursus singkat adalah solusi terbaik.
9 Malu menonjolkan kesuksesan
Karena tak ingin dianggap sombong, saat berhasil melakukan tugas penting dan mendapatkan pujian, Anda justru merasa lebih senang bersikap rendah hati, menyembunyikan kontribusi diri dalam kesuksesan tersebut.
Saran
• Mulailah menghargai diri sendiri dengan sekecil apa pun keberhasilan Anda.
• Jangan menolak pujian. Minimal, katakan, “Terima kasih....”
• Biasakan menerima pujian dengan tidak menyombongkan diri.
10 Mengabaikan tantangan
Sering kali, ketika dilimpahkan tugas besar, rasa takut gagal langsung menghantui pikiran. Akibatnya, bukannya mengambil tantangan tersebut, Anda justru menolak.
Saran
• Jangan menolak jika ditawari menangani proyek apapun. Ini merupakan kesempatan untuk unjuk gigi.
• Persiapkan proyek sebaik mungkin. Luangkan waktu untuk menyiapkan berbagai keperluan untuk mengatasi permasalahan.
Jumat, 26 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar